KLASIFIKASI DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION (DDC)


buku DDC 22

Sistem klasifikasi ini bermacam-macam antara lain; Dewey Decimal Classification (DDC), Universal Decimal Classification (UDC), serta Library of Congress Classification (LCC) dan perluasannya.

Dewey Decimal Classification (DDC)

Dewey Decimal Classification (DDC) system adalah alat organisasi pengetahuan umum yang terus direvisi untuk mengikuti dengan pengetahuan. Sistem ini disusun oleh Melvil Dewey pada tahun 1873 dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1876. DDC ini diterbitkan oleh OCLC Perpustakaan Pusat Komputer Online, Inc OCLC memiliki semua hak cipta dalam Klasifikasi Desimal Dewey, dan lisensi sistem untuk berbagai penggunaan.

DDC adalah sistem klasifikasi yang paling banyak digunakan di dunia. Perpustakaan di lebih dari 135 negara menggunakan DDC untuk mengatur dan menyediakan akses ke koleksi mereka, dan nomor DDC yang ditampilkan dalam bibliografi nasional lebih dari 60 negara. Perpustakaan dari setiap jenis menerapkan nomor Dewey setiap hari dan berbagi angka ini melalui berbagai cara (termasuk WorldCat, yang OCLC online Union Catalog). Dewey juga digunakan untuk keperluan lain, misalnya, sebagai mekanisme penjelajahan untuk sumber daya di web. DDC telah diterjemahkan ke dalam lebih dari tiga puluh bahasa. Terjemahan dari edisi penuh dan singkat terbaru DDC selesai, direncanakan, atau berlangsung dalam bahasa Arab, Cina, Perancis, Jerman, Yunani, Ibrani, Islandia, Italia, Korea, Norwegia, Rusia, Spanyol, dan Vietnam.

DDC 23

DDC mencakup keseluruhan ilmu pengetahuan yang dibuat dalam susunan yang sistematis dan teratur. Pembagian ilmu pengetahuan dimulai dari koleksi utama yang masing-masing dirinci lagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, yakni menjadi suatu urutan yang logis dan biasanya dimulai dari yang bersifat umum ke yang bersifat khusus. Dengan demikian, DDC terdiri atas kelas utama, devisi, seleksi, dan subselekesi yang dirinci lagi secara lebih detail.

Sebagai salah satu sistem klasifikasi, DDC harus memiliki unsur-unsur tertentu yang merupakan persyaratan bagi sistem klasifikasi yang baik. Unsur-unsur tersebut yaitu:

  1. Sistematika, pembagian ilmu pengetahuan yang dituangkan ke dalam suatu bagan yang lengkap dan dilandaskan pada beberapa prinsip tertentu.
  2. Notasi, yang terdiri dari serangkaian symbol berupa angka, yang mewakili serangkaian istilah (yang mencerminkan subyek tertentu) yang terdapat dalam bagan.
  3. Indeks relative, yang terdiri dari sejumlah tajuk dengan perincian aspek-aspeknya yang disusun secara alfabetis, dan memberikan petunjuk berupa nomor kelas, yang memungkinkan tajuk yang tercantum dalam indeks pada bagan.
  4. Tabel pembantu, yang berbentuk serangkaian notasi khusus, yang dipakai untuk menyatakan aspek-aspek tertentu yang selalu terdapat dalam beberapa subyek yang berbeda. Di dalam DDC edisi terakhir terdapat 7 tabel pembantu yaitu:

1)      Tabel Subdivisi Standar

2)      Tabel Wilayah

3)      Tabel Subdivisi kesusasteraan

4)      Tabel Bahasa

5)      Tabel Ras

6)      Tabel Bangsa dan Etnis

7)      Tabel Bahasa, dan lainnya.

   5. Pembagian Subjek, sistem DDC subjek-subjek dibagi dari subjek besar (kelas utama) menjadi kecil (devisi), lalu dibagi lagi menjadi lebih kecil (subdivisi) dan lebih rinci lagi (table lengkap).

Sistem klasifikasi ini sering juga disebut dengan klasifikasi decimal/persepuluhan karena perincian ilmu pengetahuan didalamnya berdasarkan kelipatan sepuluh. Pertama-tama membagi ilmu pengetahuan ke dalam 10 kelas utama. Kemudian masing-masing kelas utama dibagi lagi kedalam 10 devisi, dan selanjutnya masing-masing devisi dibagi lagi ke dalam 10 seksi, sehingga dengan demikian DDC terdiri dari 10 kelas utama, 100 devisi dan 1000 seksi. Berikut ini adalah sepuluh kelas utama dari DDC:

000  Karya umum

100  Filsafat

200  Agama

300  Ilmu sosial

400  Bahasa

500  Ilmu pengetahuan murni

600  Ilmu pengetahuan terapan/teknologi

700  Seni, olah raga

800  Kesusastraan

900  Sejarah, geografi

Dalam perkembangnnya, sistem ini mengalami perluasan melihat banyaknya perpustakaan Islam terutama di negara-negara yang mayoritas Islam seperti Indonesia maka dilakukan perluasan kelas pada kelas agama. Hal ini dilakukan karena posisi kelas agama Islam yang menempati seksi (297) terlampau kecil. Berikut adaptasi dan perluasan DDC seksi Islam:

2X0 Islam (Umum)

2X1 Al-Qur’an dan Ilmu yang terkait

2×2 Hadis dan Ilmu yang terkait

2X3 Aqaid dan Ilmu kalam

2X4 Fiqih

2X5 Akhlak dan Tasawuf

2X6 Sosial dan Budaya

2X7 Filsafat dan Perkembangan

2X8 Aliran dan Sekte

2X9 Sejarah Islam dan Biografi

Sumber:

Kaelani Er, Muh. 1999. Daftar Tajuk Islam dan Sistem Klasifikasi Islam. Jakarta: Puslitbang Lektur Agama Badan Litbang Agama Departemen Agama.

Lasa HS. 2002. Membina Perpustakaan Madrasah dan Sekolah Islam. Yogyakarta: Adi Cita.

OCLC. A Brief Introduction to the Dewey Decimal Classification. http://www.oclc.org/dewey/resources/summaries.en.html.

Qalyubi, Syihabuddin dkk. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi (IPI) Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga.

4 Comments

Leave a comment